14 Hari Menjadi Nakes Digital
Day 1 - Kenapa Harus Jadi Nakes Digital?
⚖️ Keuntungan Jadi Nakes Digital
Halo, Sejawat!
Masih di Day 1 perjalanan 14 Hari Menjadi Nakes Digital, yuk kali ini kita bahas: Apa saja sih keuntungan jadi Nakes Digital?
Pernah tidak sejawat merasa capek dengan rutinitas kerja di Rumah Sakit atau Klinik yang penuh jadwal padat, shift panjang dan waktu pribadi atau buat keluarga sering terpaksa dikorbankan? Di era digital, sekarang ada pilihan baru: jadi Nakes Digital.
Lalu apa saja sih keuntungan kalau kita berani melangkah ke dunia ini?
1. Fleksibilitas Waktu & Lokasi
Sebagai nakes digital, kita bisa tetap memberi pelayanan: edukasi atau konsultasi kesehatan tanpa harus terikat ruangan Rumah Sakit. Bisa kerja dari rumah, kafe bahkan saat bepergian. Waktu jauh lebih fleksibel sehingga kehidupan pribadi dan pekerjaan akan lebih seimbang.
2. Jangkauan Lebih Luas
Kalau dulu pelayanan dan edukasi kita terbatas pada pasien di tempat praktek, maka dengan menjadi nakes digital jangkauannya akan jauh lebih luas: tidak terbatas jumlah, ruang dan waktu. Edukasi kesehatan bisa menggunakan media digital, webinar, e-book, artikel atau bahkan layanan telekonsultasi. Sehingga peran kita pun akan semakin berdampak dan hadir lebih nyata untuk mendukung literasi kesehatan masyarakat termasuk peningkatan pengetahuan individu tentang kesehatan: kondisi sakit dan sehat serta pemeliharaannya.
3. Peluang Pengembangan Diri
Perkembangan teknologi era modern saat ini menuntut kita, baik sebagai tenaga kesehatan maupun tenaga profesional untuk terus aktif belajar hal baru dan memperkaya skill. Bukan hanya dalam ruang lingkup pelayanan klinis di fasilitas kesehatan saja, tetapi juga dalam dunia digital seperti: komunikasi secara online dan profesional, personal branding untuk meningkatkan nilai dan kepercayaan dari masyarakat atau manajemen layanan remote dan media pendukung lainnya.
4. Pendapatan Alternatif/Tambahan
Ada berbagai macam bentuk pekerjaan sebagai nakes digital, selain jenis pekerjaan full time ada pula pilihan pekerjaan part-time atau freelance yang memungkinkan tenaga kesehatan atau tenaga profesional mendapatkan pendapatan tambahan selain gaji utama dari praktek pelayanan klinis. Sebagai contoh, nakes digital bisa berperan sebagai Medical Virtual Assistant (MVA), health content creator bahkan praktek konsultasi online dan peluang kolaborasi: endorsement atau penjualan produk digital, dan banyak lagi.
5. Kontribusi Inovatif untuk Kesehatan
Nakes digital bukan hanya sekadar tren, melainkan bagian dari transformasi layanan kesehatan dan harapannya bisa ikut membangun sistem kesehatan Indonesia yang inklusif dan efisien.
Kesimpulan
Menjadi nakes digital bukan berarti meninggalkan profesi, tapi justru memperluas cara kita merawat pasien. Kerja lebih fleksibel, berdampak, berdaya jual dan lebih siap menghadapi tantangan zaman. Kalau kamu sedang mencari jalan untuk tetap jadi nakes sekaligus punya hidup yang lebih seimbang, mungkin inilah saatnya mencoba langkah kecil menuju dunia digital.
Referensi
Nugrahaeni, D. A. (2025). How to have a betterwork-life balance. Nakes Digital
Nugrahaeni, D. A. (2025). Content Pillar sebagai strategi pengelolaan konten Instagram @finpaypromo. Wacana: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 24(1), 62-75. https://doi.org/10.32509/wacana.v24i1.4274
Ardiansah, A., & Maharani, M. (2020). Social media marketing: Strategi promosi di era digital. Jurnal Pemasaran Indonesia, 15(2), 45–56.
Nabila, F., & Winarti, S. (2023). Digital marketing dan peran content creator dalam branding industri kreatif. Jurnal Ekonomi Kreatif Indonesia, 7(1), 22–34.
World Health Organization. (2023). Global strategy on digital health 2020–2025. Geneva: WHO.
Komentar
Posting Komentar